Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 19 September 2008

WindS gone BAd

Jangan anggap enteng terpaan angin yang
terus-menerus menampar bagian wajah. Paparan secara intens ini berpotensi
mengakibatkan kelumpuhan di wajah.

"Bahasa medisnya Bell's Palsy. Ini semacam stroke di wajah. Bedanya stroke
dalam keadaan tak sadar. Bell's Palsy penderita masih dalam keadaan siuman,"
jelas dr. Enrico A. Rinaldi, kepala klinik PT Ristra Indolab..

Penyebab Bell's Palsy yakni angin yang masuk ke dalam tengkorak atau Foramen
Stilo Mastoideum.
Angin dingin dari arah depan ini membuat syaraf di sekitar
wajah sembab lalu membesar. Akibatnya syaraf terjepit. Ini yang menyebabkan
kelumpuhan

Hal ini yang dialami oleh Widiarko Guruh, staf desain grafis Majalah MOTOR.
"Wajah terasa kaku. Mata sulit digerakkan. Sekarang dalam proses
fisioterapi. Kejadian yang sama juga dialami oleh beberapa pengendara di
lokasi pengobatan," jelasnya.

Dari pengalamannya dan rekannya yang sesama penderita terungkap, mereka
tidak menggunakan helm tertutup. Akibatnya, angin yang rutin menerpa bagian
muka mengakibatkan syaraf nomor tujuh mengalami pembengkakan.

"Syaraf itu bernama Nervous Fascialis. Biasanya penderita mengalami gejala
awal rasa nyeri di kepala, di dalam telinga dan sudut rahang. Timbulnya
mendadak dan di pagi hari," jelas dokter yang juga pengendara Yamaha Mio
2006 ini.

Untuk itu, dr. Enrico mewanti agar pengendara motor tidak asal menggunakan
perlengkapan keselamatan. "Helm fullface yang benar satu-satunya cara agar
terhindar dari Bell's Palsy. Pilihlah helm yang tidak terlalu ketat juga
tidak longgar," jelasnya.

Ia juga menegaskan penggunaan helm halfface ditambah google tidak cukup
membantu. Sebab, peranti itu hanya melindungi bagian mata. Muke ente masih
tetap kan tampar angin.

Penderita Bell's Palsy mesti mendapat perawatan yang cepat. Dikasih
Preadnisone. "Kecenderungannya mata juga kering. Teteskan tiap hari.
Sebagian besar penderita akan sembuh spontan.
Makin cepat pengobatan makin
baik," ungkapnya.


PENTINGNYA BERJAKET


Selain itu dr. Endrico juga memberi wejangan. Bukan Cuma wilayah muka,
bagian dada juga perlu mendapat proteksi. Kan masih banyak pengendara yang
tidak mengindahkan bagian ini. Padahal, terdapat organ vital di sektor itu.

"Gunakan jaket tertutup. Angin dingin saat berkendara bisa membuat organ
terganggu dalam waktu yang lama," jelasnya.

Ia juga menilai penggunaan windshield di beberapa motor cukup membantu
menahan terpaan angin ke dada. "Selama tidak mengganggu keselamatan
penggunaan windshield sangat baik," paparnya.

Tidak ada komentar:

laskar pelangi